Mengunjungi Tempat Wisata Danau Sentani Bersama Bina Sarana
Bina Sarana— Papua menyimpan kecantikan yang beragam. Tradisi dan alamnya mampu memikat wisatawan domestik maupun asing. Salah satunya adalah Danau Sentani. Danau ini tak sekadar memiliki panorama yang cantik, tetapi menawarkan lebih dari itu. Ada 24 kampung yang tersebar di danau terluas di Papua ini. Masing-masing dengan keunikan tradisinya. Beberapa kampung sudah biasa dikunjungi wisatawan, terutama pada bulan Juni saat berlangsung Festival Danau Sentani. Jika tertarik berkunjung ke Danau Sentani, berikut kiat wisata ke Sentani.
Panduan Wisata Kedanau Sanatani Bersama Bina Sarana
Akses menuju Sentani
Jika Anda berangkat dari Jakarta, ambil rute pesawat menuju Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua. Biasanya pesawat akan transit terlebih dahulu di Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian beberapa maskapai perlu transit lagi di Bandara Frans Kaiseipo di Kota Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Lama perjalanan udara dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Sentani sekitar 8 jam, sudah termasuk waktu check-in dan transit. Saat ini ada maskapai nasional yang melayani rute tersebut antara lain Lion Air, Garuda, Merpati, Express Air, dan Sriwijaya Air. Harga tiket pesawat dari Jakarta menuju Sentani di kisaran mulai dari Rp 1.000.000.
Transportasi
Jarak dari Bandara Sentani ke Danau Sentani sangat dekat, hanya sekitar 10 menit dengan perjalanan darat. Anda bisa menyewa mobil untuk memudahkan berkeliling. Ada penyewaan mobil tersedia di bandara. Pilihan lain adalah naik angkutan umum yang ada di pintu masuk bandara atau naik taksi. Ojek juga bisa menjadi pilihan transportasi. Terima kasih telah membaca Kompas.com. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Sementara untuk berkeliling danau, Anda bisa menyewa kapal motor yang ada di dermaga Pantai Khalkote. Pilihan lainnya adalah kapal pesiar atau Onami Cruise yang bisa menampung 30 orang. Untuk naik kapal pesiar ini, hubungi biro perjalanan setempat.
Penginapan
Hotel berbintang di seputar Danau Sentani masih sedikit. Anda bisa menginap di hotel kelas melati. Ada sekitar 16 hotel di Sentani. Untuk kelas melati, tarif kamar per malam mulai dari Rp 250.000. Atau, untuk mendapatkan pengalaman lebih, Anda bisa menginap di rumah penduduk dari kampung-kampung yang tersebar di Danau Sentani. Sebagian besar dari penduduk yang menetap di Danau Sentani biasa menyediakan kamar untuk wisatawan atau homestay. Namun, untuk Anda yang ingin kenyamanan, beberapa hotel berbintang empat bisa Anda temukan di Kota Jayapura. Namun, lama tempuh Kota Jayapura ke Danau Sentani sekitar satu jam perjalanan darat.
Oleh-oleh dan kuliner
Oleh-oleh yang bisa dibeli adalah beragam patung khas Sentani, kerajinan tanah liat, serta lukisan kulit kayu. Tak lengkap berkunjung ke Sentani tanpa mencoba papeda, bubur dari sagu yang dijadikan sumber kabohidrat layaknya nasi. Sementara untuk lauknya adalah kuah kuning ikan. Pilih ikan gabus yang berasal dari Danau Sentani.
Obyek wisata
Daya tarik utama tentu saja Danau Sentani dengan panorama danau yang luas dan Pegunungan Cyclops di latar belakangnya. Kunjungan ke Danau Sentani bisa dimulai dari Pantai Khalkote. Lalu naik kapal mengunjungi pulau-pulau kecil yang tersebar di Danau Sentani. Ada 22 pulau di Danau Sentani. Sementara itu, ada 24 kampung yang masing-masing kampung menawarkan daya tarik tersendiri. Seperti Pulau Asei yang terkenal dengan lukisan kulit kayu. Setelah itu, Anda bisa menjelajahi Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, seperti Bukit Pemancar Televisi di Kota Jayapura dan pantai-pantainya yang cantik. Begitu pula pantai-pantai di Kabupaten Jayapura seperti Pantai Tablanusu.
Bina Sarana Jakarta – Tokoh adat Kampung Dondai, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Daud Wally mengharapkan Presiden Jokowi membuat kawasan Danau Sentani menjadi salah satu destinasi wisata unggulan sehingga bisa mendatangkan pendapatan untuk warga dan pemerintah setempat.
“Danau Sentani memiliki keindahan alam, selain itu masyarakat Sentani juga memiliki budaya mengukir, melukis di kulit kayu, membuat gerabah, serta memiliki tari-tarian serta kuliner tradisional,” katanya ketika dihubungi ANTARA dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Ia mengatakan masyarakat sangat mendukung Danau Sentani dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan pariwisata nasional.
Apalagi, kata dia, di pesisir Danau Sentani terdapat sejumlah kawasan yang memiliki nilai sejarah dan prasejarah sebagaimana penelitian yang sedang dilakukan oleh Balai Arkeologi Papua.
“Di sekitar Danau Sentani banyak situs atau tempat peninggalan bersejarah, baik masa Perang Dunia II dan juga peninggalan prasejarah, sehingga layak untuk dikembangkan menjadi salah satu ikon wisata unggulan oleh Presiden Jokowi,” kata Daud .
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Elvis Kabey mengakui bahwa kawasan Danau Sentani memiliki situs arkeologi yang sudah menjadi destinasi wisata dan sudah masuk dalam buku Lonely Planet.
“Buku yang menjadi panduan wisatawan internasional, situs arkeologi ini yaitu Situs Megalitik Tutari dan Situs Tugu Mac Arthur,” katanya.
Sementara itu, Hari Suroto peneliti dari Balai Arkeologi Papua mengemukakan bahwa terdapat situs-situs arkeologi di Kawasan Danau Sentani dan dapat dikelola, dimanfaatkan, dikembangkan sebagai destinasi wisata, tetapi harus memperhatikan kelestariannya.
“Saya kira ini perlu sinergi semua pihak dan mungkin saran atau harapan warga di Danau Sentani agar dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di timur Indonesia patut dipertimbangkan,” katanya.
Kamu juga bisa langsung download Bina Sarana Sekarang Juga
No comment