Panduan Bpergian ke Pura Luhur Uluwatu, Pura Sakral yang Terletak di Puncak Tebing Bersama Bina Sarana
Berkunjung ke pura menjadi agenda wajib ketika liburan ke Bali. Pilihan pura yang bisa kamu kunjungi juga sangat banyak. Salah satu pura yang menarik perhatian banyak wisatawan di Bali adalah Pura Luhur Uluwatu. Pura ini memiliki status sebagai Pura Sad Kahyangan yang dipercaya sebagai pilar dari Pulau Bali, bersama dengan pura besar lainnya, seperti Pura Besakih dan Pura Luhur Lempuyang. Jadi tidak hanya pantai seperti pantai Pandawa yang cantik yang bisa jadi pilihan, wisata pura juga sangat bisa jadi sangat bernilai.
Tidak hanya memiliki status sebagai pura sakral, Pura Luhur Uluwatu juga memiliki lokasi yang spesial. Pura ini bisa kamu temukan di atas tebing batu karang yang lokasinya menjorok ke laut, dengan ketinggian mencapai 97 meter dari permukaan laut. Dengan lokasinya tersebut, Pura Uluwatu menjadi tempat yang spesial untuk menyaksikan panorama matahari terbenam.
Sejarah Berdirinya Pura Luhur Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu merupakan sebuah pura yang sudah berusia ratusan tahun. Hanya saja, tidak ada catatan sejarah yang memperlihatkan kapan pura ini berdiri. Apalagi, sampai saat ini tidak ada peninggalan berupa prasasti yang menginformasikan waktu pembangunan dari pura ternama ini. Sebagai gantinya, bukti sejarah pendirian Pura Uluwatu didapatkan dari pustaka kuno yang disebut lontar.
Para ahli sejarah beranggapan kalau Pura Uluwatu sudah ada sejak abad ke 11 Masehi dengan anjuran dari Mpu Kuturan. Informasi ini tertuang dalam lontar kuno Kusuma Dewa Pura yang dibuat tahun 1005 Masehi atau 927 Saka. Sosok Mpu Kuturan sendiri merupakan seorang pendeta Budha yang terkenal dan memiliki jasa penting dalam penerapan konsep pura kahyangan tiga sebagai upaya menyatukan Bali di masa lalu.
Informasi yang ada di Lontar Kusuma Dewa Pura juga didukung dengan struktur bangunan pura yang menggunakan pintu masuk berupa candi paduraksa bersayap. Candi seperti ini memiliki kesamaan dengan desain pintu masuk Pura Sakenan di Pulau Serangan. Di sini, terdapat candra sengkala yang menunjukkan angka tahun 927 Saka.
Selain itu, Pura Luhur Uluwatu juga merupakan tempat moksa dari seorang pendeta suci yang dikenal dengan nama Dang Hyang Nirartha. Pendeta ini datang ke Pulau Bali pada tahun 1550 Masehi dan mengakhiri perjalanannya di Pura Uluwatu dengan cara moksa atau ngeluhur. Dari peristiwa inilah digunakan kata luhur dalam penamaan Pura Luhur Uluwatu.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Pura Uluwatu Bersama Bina Sarana
Saat berkunjung ke Pura Uluwatu, kamu tidak hanya bisa menikmati keunikan desain arsitektur pura. Kamu juga dapat melakukan 3 aktivitas seru di sini, yaitu:
1. Menyaksikan Pertunjukan Tari Kecak Besrama Rental mobil Bali
Menonton pertunjukan Tari Kecak jadi alasan utama para wisatawan yang berkunjung ke Pura Uluwatu. Penyelenggaraan pertunjukan ini berlokasi di amfiteater yang menggunakan konsep panggung terbuka.
Dalam pertunjukan ini, kamu akan menyaksikan tari kecak yang dipentaskan oleh penari yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 orang. Lakon yang diceritakan pada pementasan tari kecak di Pura Uluwatu biasanya adalah cerita tentang Ramayana.
Jika kamu pecinta seni dan budaya, lihat juga wisata seni, sejarah dan budaya di GWK Bali.
Untuk menyaksikan pertunjukan tari kecak, kamu perlu membayar tiket masuk secara tersendiri. Selain itu, pemesanan tiket juga harus dilakukan jauh-jauh hari dan bisa didapatkan secara online. Pelaksanaannya, biasa dilakukan pada rentang pukul 18.00-19.00 WITA, jelang matahari terbenam.
2. Menikmati Pemandangan Sunset Bersama Bina Sarana
Pura Uluwatu menjadi salah satu spot sunset terbaik yang ada di Pulau Bali. Lokasi pura yang terletak di atas tebing, membuat kamu bisa menyaksikan panorama matahari terbenam tanpa ada halangan apa pun.
Pemandangan sunset di tempat ini juga berpadu dengan deburan ombak besar yang ada di bawah Pura Uluwatu. Untuk memperoleh pemandangan sunset terbaik, kamu bisa berkunjung ke sini pada rentang antara pukul 16.00 sampai 18.00 WITA.
3. Bermain dengan Kera di Area Hutan Dekat Pura Uluwatu
Kamu juga bisa berinteraksi dengan para kera liar yang berada di kawasan hutan yang lokasinya tak jauh dari pura. Di hutan ini, ada lebih dari 100 ekor kera liar berjenis kera abu-abu seperti yang bisa kamu temukan di Monkey Forest Ubud.
Hanya saja, kamu perlu berhati-hati ketika berdekatan dengan para kera di Uluwatu. Seperti halnya kera di tempat lain, kera-kera di sini juga terkenal usil. Tak jarang, mereka mencuri barang-barang milik para wisatawan yang tidak hati-hati.
Tiket Masuk Pura Uluwatu Bali
Pura Uluwatu bisa kamu temukan berlokasi di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kamu dapat menjangkau pura ini dengan menempuh perjalanan sekitar 30 km dari pusat Kota Denpasar.
Kamu dapat berkunjung ke Pura Uluwatu mulai dari pukul 07.00 sampai 19.00 waktu setempat. Khusus bagi wisatawan yang ingin sembahyang di dalam pura, akses masuk disediakan selama 24 jam.
Selain itu, wisatawan domestik yang datang juga diharuskan untuk membayar tiket masuk. Per Desember 2019, tiket masuk untuk wisatawan dewasa sebesar Rp30.000 per orang. Sementara itu, tiket untuk anak-anak sebesar Rp20.000 per orang. Kalau kamu ingin menyaksikan pertunjukan tari kecak, ada biaya tambahan Rp100.000 per orang.
Sementara itu, wisatawan asing perlu membayar tiket masuk dengan harga lebih tinggi. Daftar harga tiket masuk wisatawan ke Pura Uluwatu adalah sebagai berikut:
- Turis asing dewasa: Rp50.000
- Turis asing anak: Rp30.000
- Tiket tari kecak: Rp100.000
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Berkunjung ke Pura Uluwatu Bersama Bina Sarana
Saat berkunjung ke Pura Uluwatu, ada 5 hal penting yang perlu kamu perhatikan, supaya liburan bisa tetap nyaman.
1. Gunakan Pakaian Sopan
Pura Uluwatu adalah tempat suci dan merupakan salah satu pura besar di Pulau Bali. Oleh karena itu, para pengunjung harus mengenakan pakaian sopan. Kamu tidak bisa masuk ke dalam pura kalau menggunakan celana di atas lutut.
Sebagai gantinya, petugas pura telah menyediakan pakaian bagi para pengunjung. Pakaian ini berupa sarung yang akan menutupi bagian paha dan kaki. Setiap pengunjung wajib menuruti aturan ini demi menjaga kesucian pura.
2. Jangan Menyakiti kera
Selanjutnya, para petugas di Pura Uluwatu juga melarang siapa pun menyakiti kera yang ada di lingkungan sekitar pura. Larangan ini diberlakukan dengan tujuan untuk menjaga kesucian pura sebagai tempat ibadah.
3. Simpan Barang-barang Berharga
Kera-kera di sekitar Pura Uluwatu merupakan kera yang usil. Oleh karena itu, petugas mengharapkan kepada setiap pengunjung untuk bisa menjaga barang berharga miliknya dengan baik. Kacamata dan smartphone merupakan dua jenis barang yang sering menjadi incaran para kera di sini.
4. Jangan Memberi Makan kepada Kera
Tips selanjutnya adalah dengan tidak memberi makan para kera. Pada berbagai kesempatan, kamu akan menemukan kalau kera-kera di tempat ini berusaha untuk meminta makanan kepada para pengunjung. Namun, kamu jangan sekali-kali menuruti permintaan tersebut. Dampaknya bisa sangat berbahaya.
Meski terkesan lucu, kera di sini tak jarang bakal menyerang secara tiba-tiba. Tidak hanya itu, kebiasaan memberi makan kepada para kera juga membuat lingkungan di sekitar pura terlihat kotor.
5. Gunakan Tabir Surya
Biar kunjungan terasa nyaman, pastikan kamu mengenakan tabir surya. Apalagi, suasana di pura sangat panas. Sebagai pelengkap, kamu juga perlu mempersiapkan kacamata hitam dan topi.
Tempat Wisata di Dekat Pura Uluwatu
Saat mengunjungi Pura Uluwatu, kamu juga dapat menyempatkan waktu singgah ke beberapa tempat wisata populer di sekitarnya. Ada 9 destinasi populer yang dapat kamu temukan tak jauh dari Pura Uluwatu, yaitu:
1. Tebing Karang Boma
Pura Luhur Uluwatu bukanlah satu-satunya spot sunset terbaik yang bisa kamu temukan di wilayah Uluwatu. Tak jauh darinya, kamu dapat pula menemukan spot sunset keren lainnya, yakni Tebing Karang Boma.
Tebing Karang Boma memberikan pemandangan Samudera Hindia secara langsung di depan mata. Kamu juga bisa menyaksikan deburan ombak besar yang ada di bawah tebing. Sebagai tambahan, Tebing Karang Boma juga menjadi lokasi pas untuk berburu foto instagramable.
2. Omnia Dayclub Uluwatu
Destinasi populer selanjutnya adalah Omnia Dayclub, yang terletak Jl. Belimbing Sari, Desa Pecatu. Tempat ini merupakan salah satu cabang dari Omnia Nightclub di Las Vegas, Amerika Serikat. Di sini, kamu bisa mendapati lokasi nongkrong keren dengan lokasi istimewa di atas tebing.
Apa saja yang bisa dilakukan selama berada di Omnia Dayclub? Saat kamu berkunjung ke sini, kamu dapat bersantai di kolam infinity sambil menyaksikan pemandangan laut di depan mata. Kamu pun bisa berburu foto instagramable dengan puas selama di Omnia Dayclub. Sebagai tambahan, kamu bisa memesan berbagai menu yang sudah tersedia.
3. Pantai Nyang Nyang
Destinasi terkenal yang tak jauh dari Pura Uluwatu selanjutnya adalah Pantai Nyang Nyang. Dibanding Pantai Kuta, Pantai Pandawa, atau pantai populer lainnya di Bali, nama Pantai Nyang Nyang memang kurang begitu familiar.
Pantai dengan pasir berwarna kuning keemasan serta tebing-tebing curam yang mengelilingi, membuat Pantai Nyang Nyang memang memiliki akses yang cukup sulit. Namun, pemandangan di sini bakal membuat kamu terpana, melihat padang rumput hijau, samudera yang biru, serta ombak besar yang pas untuk aktivitas selancar.
4. Bukit Batu Jaran
Kamu juga dapat berkunjung ke Bukit Batu Jaran, yang akses masuknya berada di sebelah Pura Uluwatu. Saat berada di sini, kamu akan menjumpai hamparan padang rumput luas yang enak dipakai bersantai. Tidak hanya menyaksikan pemandangan samudera, kamu juga bisa melihat Pura Uluwatu secara langsung dari tempat ini.
Di Bukit Batu Jaran, kamu juga bisa memperoleh spot sunset keren di sebuah bangunan menara putih. Namun, kamu perlu menaiki tangga untuk bisa mendapatkan tempat yang pas dan cocok. Selain itu, kamu juga harus hati-hati, karena hembusan angin di sini cukup kencang. Sebagai tambahan, jangan lupa membawa perbekalan biar tak kelaparan selama menunggu sunset.
5. Malini Agro Park Uluwatu
Kunjungan ke Pura Uluwatu juga memberi kesempatan bagi kamu untuk singgah ke Malini Agro Park. Tempat ini hadir dengan konsep sebagai wisata sehat. Selama berkunjung ke Malini Agro Park, kamu bisa belajar cara berkebun. Tidak hanya itu, pengelola Malini Agro Park juga menyediakan sajian sehat yang diolah dari hasil kebun mereka sendiri.
Tidak hanya memberikan kesempatan wisata sehat dan edukatif, Malini Agro Park juga menyediakan berbagai fasilitas hiburan. Kamu bisa mencoba aktivitas outbond, bertualang mendaki tebing, bermeditasi, ataupun berburu foto cantik di sekitar Malini Agro Park.
6. Single Fin Uluwatu
Omnia Dayclub bukan satu-satunya tempat nongkrong keren di atas tebing yang bisa kamu jumpai di Uluwatu. Tempat yang tidak kalah keren juga bisa kamu dapatkan saat berkunjung ke Single Fin. Saat bersantai di sini, kamu dapat secara langsung melihat aksi para peselancar yang tengah menantang ombak di lautan.
Selain itu, Single Fin memiliki acara rutin berupa pesta yang mereka adakan setiap Minggu malam. Dalam pesta tersebut, kamu bisa menemukan fasilitas hiburan berupa live music yang disertai aksi DJ.
7. Pantai Suluban
Pantai Suluban jadi destinasi menarik selanjutnya di Uluwatu. Pantai ini terkenal sebagai lokasi surfing. Selain itu, Pantai Suluban juga memiliki keunikan tersendiri, yakni adanya gua dengan bentuk yang mirip seperti lokasi pengambilan film Pirates of Caribbean.
Lokasi Pantai Suluban berada di bawah Uluwatu. Selain berselancar, kamu juga bisa mencoba menjelajahi Gua Suluban. Dalam perjalanan menyusuri gua, kamu akan mendapati kalau pantai ini terhubung dengan pantai yang berada tak jauh dari Pura Uluwatu.
8. Pantai Padang Padang
Uluwatu juga memiliki pantai dengan reputasi terkenal, yakni Pantai Padang Padang. Popularitas pantai ini begitu tinggi karena pernah menjadi lokasi pengambilan gambar film “Eat Pray Love” yang dibintangi oleh Julia Roberts. Tidak hanya itu, video klip lagu “Someday” dari Michael Learn to Rock (MLTR) juga shooting di pantai ini.
Pantai Padang Padang di Uluwatu memiliki pemandangan yang spesial dan unik. Di sini, kamu akan menjumpai adanya batu karang berukuran besar yang menjadi ciri khas pantai. Perairan dan hamparan pasir di sini juga terjaga bersih. Tak cukup sampai di situ, Pantai Padang Padang memiliki hamparan ombak yang asyik untuk berselancar.
9. Pantai Green Bowl
Terakhir, kamu bisa menyediakan waktu untuk singgah ke Pantai Green Bowl. Pantai ini mendapatkan namanya dari tumbuhan sejenis ganggang dengan warna kehijauan yang menutupi batu karang. Pemandangan batu karang yang tertutupi ganggang tersebut bisa terlihat jelas ketika kondisi laut surut.
Selain itu, Pantai Green Bowl juga mempunyai keunikan lain berupa adanya gua yang berlokasi tak jauh dari tepi pantai. Gua ini menjadi rumah bagi ribuan kelelawar yang bisa kamu lihat bergelantungan ketika siang hari. Akses menuju ke pantai bisa kamu temukan melalui anak tangga yang jumlahnya mencapai ratusan.
Itulah panduan lengkap yang dapat kamu manfaatkan kalau ingin merencanakan perjalanan liburan ke Uluwatu, Bali. Dengan berbekal panduan ini, kamu dapat menyusun itinerari liburan. Hanya saja, jangan lupa pula untuk mempersiapkan dana liburan yang cukup.
Kamu juga bisa langsung download Bina Sarana Sekarang Juga
No comment